Nama : Dian Eriyany (12513362)
Kelas : 3pa08
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan bagian paling mendasar dalam kehidupan manusia. Tanpa komunikasi manusia tidak dapat hidup. Bahkan yang tidak dapat melakukannya secara verbal pun akan berusaha melakukannya dengan cara lain yaitu nonverbal seperti penggunaan bahasa tubuh.
Seseorang yang mampu melakukan komunikasi verbal baik lisan maupun tulisan akan memanfaatkannya sebaik mungkin agar mendapat pengakuan akan eksistensi dari lingkungan sosialnya. Sikap keterbukaan terhadap lingkungan sosial sekitarnya akan membuat seseorang itu menjadi berharga bagi lingkungan di sekitarnya itu sendiri.Oleh karena itu, dalam menjalin hubungan dengan lingkungan sosialnya, seseorang akan berusaha agar dirinya dapat diterima dengan terbuka oleh lingkungannya.
Berbagai cara dan upaya pun dilakukan sehingga antara dirinya dan lingkungan sosialnya tidak terdapat lagi jurang pemisah yang dalam atau setidaknya dapat dieliminir.Salah satu dari berbagai upaya yang dilakukan itu adalah dengan melakukan komunikasi yang baik.
Komunikasi dikatakan baikapabila komunikasi itu efektif. Salah satu indikator kefektifan komunikasi adalah apabila memenuhi sejumlah syarat tertentu, dimana salah satunya adalah komunikasi yang mampu menimbulkan kesenangan diantara pihak yang terlibat di dalamnya.
BAB II
TEORI
DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Jadi, secara garis besar komunikasi adalah suatu hubungan yang memiliki unsur – unsur kesamaan dalam pemberitahuan dan pertukaran pikiran.
Ada beberapa definisi komunikasi menurut para tokoh yang akan kami sebutkan sebagai berikut:
1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada apa dan memberi efek apa. (Laswell)
2. The process by the which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience) (Hovland, Janis, and Kelly)
3. A transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such a way as to help another elicit from his own experiences a meaning or responses a similar to that in intended by the source (Raymond S. Ross)
4. Menurut Edward Depari (Widjaja, 2000:13) menyatakan bahwa, “Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambanglambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan dengan maksud mencapai kebersamaan (commons”).
5. Shannon & Weaver, 1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)
6. Menurut E.O. Wolman dalam buku Dictionary of Behavioral Science menyebutkan
enam pengertian komunikasi :
Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.
Pesan yang disampaikan.
(Teori Komunikasi). Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan.
(K. Lewin). Pengaruh satu wilayah pesona pada wilayah pesona yang lain
sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain.
Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi
DIMENSI KOMUNIKASI
Dimensi Komunikasi meliputi 4 aspek yaitu :
1. Dimensi Isi
Dimensi isi disandi secara verbal dan menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan. Isi adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih.
Contoh : A biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
2. Dimensi Kebisingan
Dimensi Kebisingan adalah tinggi rendahnya suara yaang terdengar dalam melakukan komunikasi.
Contoh : Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh A. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran B tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi B untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
3. Dimensi jaringan
Dimensi jaringan disandi secara nonverbal dan menunjukkan bagaimana cara menunjukkan dan mengisyarakatkan bagaimana proses komunikasi antara satu sama lain dan bagaimana seharusnya pesan tersebut disampaikan. Dalam komunikasi massa dimensi jaringan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Jaringan adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit).
Contoh: pengaruh artikel dalam surat kabar bukan bergantung pada isinya, namun bergantung juga pada siapa penulisnya, jenis huruf yang digunakan,warna tulisan yang dipakai, dll.
4. Dimensi Arah
Komunikasi dalam konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah merupakan satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa ada timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan informasi ke orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga terjadi pertukaran informasi diantara keduanya.
Berdasarkan pembahasan teori di atas kami menganalisa bahwa komunikasi itu sangat penting dipelajari karena banyak hal-hal yang tidak diketahui oleh banyak orang. Setiap orang memerlukan komunikasi bahkan sudah menjadi aktivitas pokok dalam kehidupan manusia. Karena dengan berkomunikasi manusia bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Komunikasi sendiri merupakan suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan media-media tertentu dengan maksud agar komunikator dan komunikan saling memahami maksud dan tujuan dari informasi yang diberikan.
Contoh : Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh A dan B, sejauh manapun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya, A mungkin berbicara dengan B cara ini: A=>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
BAB III
SUMBER
~ Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
~Sirodjudin, Muhammad Kosim. Tanpa tahun. Definisi dan Teori Kepemimpinan, (online), (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR_PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971091-MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/DEFINISI_DAN_TEORI_KEPEMIMPINANx.pdf) , diakses pada tanggal 23 september 2013
~ Witzany, Guenther. “The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007).
~ Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.
~ Rakhmat,Jalaluddin,Drs.Psikologi Komunikasi.1996.EDISI REVISI.Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar