BAB I
PENDAHULUAN
Perspektif biologis menekankan
sejumlah fakta biologis yang berkaitan dengan berbagai perilaku. Pikiran,
perasaan, dan factor genetika yang juga berkontribusi mempengaruhi perilaku.
Kemudian ada psikologi evolusi yang
menekankan pada cara lingkungan dan sejarah seseornag mempengaruhi perilakunya.
Dua pembahasan diatas mewakili kita mengenai pengaruh perilaku. Kita akan
membahas mengenai apa itu pengaruh dan perilaku.
Pengertian pengaruh yang kita dapat adalah : pengaruh/pe·nga·ruh/ n daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Sedangkan mempengaruhi adalah : memengaruhi/me·me·nga·ruhi/ v berpengaruh pada. Jadi, dapat disimpulkan, hal yang mempengaruhi perilaku
adalah hal yang berpengaruh dalam perilaku, seperti yang sudah kita bahas
diatas, bisa factor dari dalam seperti genetika, pikiran, serta perasaan, dan
factor dari luar seperti lingkungan dan sejarah seseorang akan suatu kejadian.
Kita
memiliki beberapa pengertian perilaku lainnya, yaitu :
1. Sekumpulan
stimulus yang muncul atas sekumpulan respons
2. Sekumpulan
perbuatan yang dilakukan seseorang dalam bentuk yang lebih luas dan
berkesinambungan
3. Sekumpulan
kejadian atau peristiwa yang dipicu oleh gerakan dan aktivitas tubuh
4. Sekumpulan
kondisi atau respons yang disengaja atau pun sikap yang tidak direncanakan.
BAB II
TEORI
1.
Definisi pengaruh
Menurut
kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:849) Pengaruh adalah daya yang ada atau
timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau perbuatan seseorang. Ada beberapa definisi pengaruh lain menurut beberapa
tokoh :
a.
Pengertian Pengaruh Menurut
Norman Barry
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
b.
Pengertian Pengaruh Menurut M. Suyanto
Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu.
c.
Pengertian
Pengaruh Menurut Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
d.
Pengertian
Pengaruh Menurut Bertram Johannes Otto Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya
2.
Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Perubahan
merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang
berubah adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian
(personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style
seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual dan perbuatan. Selanjutnya,
tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai upaya menjadikan personality
tersebut berkualitas.
Kunci
perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan
perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Perilaku
yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui
berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan
tekad untuk terus berjuang hingga titik nadi. Perubahan masyarakat akan
berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi
sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Secara
definisi, masyarakat adalh kumpulan individu-individu yang salingberinteraksi
dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan
individu lain dengan perilakunya. Sedangkan perubahan merupakan peralihan
kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah
masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality) baik. Personality
tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adannya
daya intelektual dan perbuatan.
Sebagai
contoh, apakah Mandra yang berwajah ‘agraris’ lebih baik dibandingkan dengan
Rano Karno? Bandingkan Mahatma Gandhi dari kaum miskin yang mengubah masyarakat
India menuju perubahan, sedangkan Maria Eva & Yahya Zaini dari kaum kaya
yang dulunya dikatakan representasi suara masyarakat dengan perbuatan tak
senonohnya yang membahayakan masyarakat, terutama generasi muda.
Oleh
karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan
perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah
perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Maka, persoalan kemiskinan bisa berubah jika terjadi perubahan perilaku di
dalam masyarakat. Seperti
yang disebutkan diatas personality itu sendiri, dan bentuk personality adalah
perilaku.
3. Bagaimana Mempengaruhi Prilaku: Berbagai Model
a) Logical Argument yaitu
penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah data-data yang ditemukan. Hal
ini telah disinggung oleh komponen data.
b) Psychological atau Emotional
Argument yaitu pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif dan
negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan, lucu dan maupun yang
membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan pendekatan Psychological
Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang biasanya membuat kita
muak, marah, menjenuhkan, itu termasuk pendekatan
Psychological Argument dengan efek emosi yang negatif.
c) Argument Based On Credibility yaitu
ajakan atau arahan yang akan diikuti oleh comunnicate atau audiens, karena
komukiator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidang tersebut.
Menurut Burgon &
Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar
komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar
lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu
antaranya;
1.
Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang
terjadi sebaga bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
2.
Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang
menakutkan bagi audience atau komunikate dengan tujuan mengajak mereka menuruti
pesan yang diberikan komunikator. Misalnya, bila terjadi kejadian luar biasa
(KLB) demam berdarah maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat
mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.
3.
Pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat
lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek
emosi yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau
menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat.
4. Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu
menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh
audience/komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative.
Misalnya, iklan rokok dengan dikasi “nggak ada loe nggak rame”.
4. Wewenang dan
Peran Wewenang dalam Manajemen
Wewenang
merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan(legitimate power). Wewenang
(authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. wewenang
dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk
mencapai tujuan individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di
dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu
menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan
bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan,
pengalaman dan kepemimpinan mereka.
Peran wewenang dalam manajemen.
a)
Wewenang lini (Linie authority) yaitu wewenang yang mengalir
secara vertikal. Pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan pengawasan langsung
oleh pemimpin kepada staf yang menerimanya.
b)
Wewenang staf (Staf authority) yaitu wewenang yang mengalir
ke samping yaitu wewenang yang diberikan kepada staf khusus untuk membantu
melancarkan tugas staf yang diberikan wewenang lini. Wewenang staf diberikan
karena ada spesialisasi adanya tugastugas menegerial yang terkait dengan fungsi
staf seperti pengawasan, pelayanan kepada staf, atau penasihat.
BAB
III
SUMBER
1. Sarwono,
Sarlito W. 2005. Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan).
Balai Pustaka, Jakarta.
2. Notoatmodjo,
Soekidjo. 2003.pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
4. Munandar,
A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia
5. Cholisin,
M. Si dkk. 2006. Dasar-dasarIlmuPolitik. Yogyakarta : FISE UNY
6. Nasikun.
(1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
7. Munandar,
A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia
10. Edgar,
H Schein. (1991). Psikologi Organisasi. Jakarta. Pustaka Binaman Pressindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar