Sabtu, 27 Desember 2014

A. KETERTARIKAN INTERPERSONAL DALAM INTERNET

Nama : Dian Eriyany (12513362)
Kelas : 2pa08




Tentunya dalam menjalin hubungan dengan orang lain, terlebih jika mempunyai derajat homophily yang tinggi maka komunikan akan mempunyai ketertarikan satu sama lain. Ketertarikan terhadap orang lain ini bisa terjadi pada pra-saat-setelah komunikasi interpersonal. Pada saat pra atau sebelum komunikasi interpersonal disebabkan oleh memes yang telah kita bicarakan pada bab sebelum ini. Seseorang bisa tertarik kepada orang lain dalam berkomunikasi karena adanya penghargaan (reward) yang berupa umpan balik positif. Inilah yang disebut sebagai proses penguatan.
Beberapa faktor yang menyebabkan ketertarikan terhadap orang lain:
1.       Faktor karakteristik orang lain; orang tertarik kepada orang lain lebih disebabkan oleh fisik (physical attraction). Selain itu, orang tertarik dan lebih merasa tertantang jika mengalami
kesulitan dalam meraih perhatian dari orang lain (hard to get effect).

2.       Faktor situasional; orang tertarik kepada orang lain karena biasa bertemu dalam tempat yang  
        dekat (proximity) dan orang tertarik kepada orang lain karena ikatan emosional (familiarity).

Dalam berkomunikasi dengan orang lain maka seringkali ada suatu permasalahan meskipun komunikasi tersebut didasari dengan ketertarikan. Menurut Brehm & Kassin (1996), masalah komunikasi tersebut diantaranya adalah:
1.       Negative affect reciprocity, yaitu proses komunikasi yang bermasalah karena salah satu komunikan membangkitkan kesalahan lawan bicaranya pada masa yang harmonis.

2.       Demand/ withdraw interaction, yaitu proses komunikasi yang bertepuk sebelah tangan atau tidak ada kesepakatan dalam proses berkomunikasi


B.   Hambatan psikologi dalam interpersonal online-relation
Hambatan yang mungkin terjadi dalam interpersonal online-relation, di antaranya adalah:
-          Identitas palsu
Kapasitas dunia internet yang selalu bertambah dengan berbagai macam sosial media mengakibatkan banyaknya identitas palsu. Tentunya karena adanya identitas palsu menuntut kewasadaan tinggi para pengguna internet agar tidak mudah percaya dengan teman yang baru kenal lewat internet.

-          Kurang terjaminnya komitmen
Setiap hubungan dibutuhkan adanya komitmen yang disetujui oleh kedua belah pihak, dan komitmen bersifat mengikat. Di dalam dunia maya seseorang bisa saja berjanji dan setelah berjanji dia menghilang begitu saja, seperti contohnya jual beli online, pembeli sudah sepakat dengan penjual dan pembeli sudah mentransfer biayanya, namun setelah itu penjual menghilang begitu saja, begitu juga bisa sebaliknya.

C.   Perilaku negatif dalam interpersonal online-relation
Perilaku negatif dalam interpersonal online-relation yang biasanya dilakukan orang di antaranya adalah:
-          Cyber cheating
Cyber cheating atau perselingkuhan hampir sering terjadi di internet. Misalnya, seseorang yang sudah mempunyai pasangan, tapi dalam sosial media mengaku jika dia belum mempunyai pasangan, sehingga terjadilah perselingkuhan dengan teman yang berada di sosial medianya.
-          Cyber Flirting
Cyber flirting atau merayu juga seringkali terjadi dalam media sosial. Cyber flirting sudah merupakan sesuatu yang biasa di jejaring sosial, namun yang menjadi perilaku negatifnya adalah merayu secara berlebihan dan menggunakan kata-kata tidak sopan, apalagi jika merayu seseorang yang sudah mempunyai pasangan, maka semakin terjadilah perilaku negatif di internet.

Sumber :
Robbins, Stephen P. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba
http://bukan.sisilain.net/2012/01/brainstorming-adalah-pengertian.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar